Bandar Lampung, Minggu (24/3/24)
Pada Sabtu, 23 Maret 2024 pukul 16.30, di Balai Rektor Universitas Lampung, BEM Universitas Lampung mengadakan pertemuan penting yang melibatkan berbagai lembaga mahasiswa, di antaranya BEM Fisip, BEM FT, BEM FKIP, dan BEM FK. Dalam pertemuan ini, Bani Syafi’i selaku ketua BEM Universitas Lampung menyampaikan, “Kami mendengar keluhan-keluhan yang ada di kampus hampir rata-rata sama yaitu mengenai permasalahan yang tidak kunjung selesai oleh dekanat masing-masing fakultasnya”, ujarnya.
Isu-isu yang dibahas mencakup berbagai hal, mulai dari ketidak pantasan antara UKT dengan fasilitas yang disediakan hingga masalah tanah hibah di area konflik, terutama di kota baru yang dimiliki oleh Unila.
Bani juga menyampaikan “maka itu kami menawarkan mimbar bebas sebagai gerakan yang diharapkan dapat menjadi pengaruh bagi pihak kampus sehingga memberikan solusi terhadap setiap masalah yang ada di kampus”, tambahnya.
Setelah menghasilkan beberapa poin yang di tuangkan dalam konsolidasi sore hari itu forum menyepakati bahwa poin-poin yang sudah disampaikan pada konsolidasi hari ini akan disuarakan melalui aksi yang berkelanjutan. Gilang Satria selaku menteri akspro BEM Unila 2024 mengatakan, “Forum menyepakati bahwasanya poin-poin yang sudah disampaikan pada konsolidasi hari ini akan disuarakan melalui aksi pada hari kamis”
Melalui kesepakatan forum, Bani menutup konsolidasi yang dihadiri oleh lembaga-lembaga kampus dengan ajakan “Kami Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung beserta seluruh elemen lembaga kemahasiswaan Universitas Lampung, mengajak mahasiswa-mahasiswi Universitas Lampung untuk ikut serta menyuarakan keresahannya pada hari kamis tanggal 28 Maret pukul 15.00 sampai tuntas” tutupnya.
Hal ini menunjukkan komitmen dan kepedulian mahasiswa dalam menangani berbagai masalah yang ada di lingkungan kampus Universitas Lampung.
Teks: Muhamad Zidan Al Zakri
Penyunting: Farras Salwa An-Najah