Bandarlampung – Sabtu, (18/09/2021)
Kamis, (18/9) lalu Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung menggelar Yudisium periode September 2021. Pada acara yang selalu dinanti-nantikan calon wisuda tersebut mengumumkan Valencia Devina Larissa, S.E. sebagai wisudawan terbaik nomor 2 (dua) se Universitas Lampung sekaligus wisudawan terbaik nomor 1 (satu) di FEB Unila. Mahasiswi ekonomi pembangunan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,88 itu menyatakan senang dan syukur karena bisa lulus dengan baik dari FEB Unila.
“Pastinya senang dan bangga karena bisa lulus dengan baik dari FEB Unila,” kata Valen, Jum’at (17/9).
Hal ini wajar karena lulus di fakultas ekonomi tidaklah gampang. Apalagi Ekonomi Pembangunan memang merupakan salah satu jurusan kuliah yang paling sulit di Unila raya membuat pencapaian ini sangat membanggakan.
Syarat menjadi wisudawan terbaik juga taklah semudah yang dibayangkan. Para calon wisuda harus memenuhi kriteria sebagai mahasiswa ideal seperti IPK tentunya, lama studi, nilai toefl, dan keaktifan organisasi serta prestasi dari lomba-lomba baik nasional maupun internasional. Semua kriteria itu akan dinilai sesuai tingkatnya.
Sehingga tentu jika ingin menjadi lulusan terbaik mahasiswa harus lulus dengan predikat cumlaude. Valen sendiri mengatakan jika ingin lulus dengan predikat cumlaude mahasiswa juga perlu memenuhi syarat salah satunya nilai setiap mata kuliah tidak boleh ada yang C/C+ dan yang mengulang.
“minimal B, gaboleh ada C+,” katanya.
Mahasiswi penerima beasiswa Bank Indonesia (BI) ini juga aktif berorganisasi baik di Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himepa) maupun di luar organisasi kampus seperti GenBi Lampung, ia pernah menjabat sebagai sekretaris divisi kesekretariatan di Himepa dan sekarang menjabat sebagai ketua divisi pengembangan dan organisasi GenBi. Selain itu, ia juga sering diamanahkan menjadi panitia dalam acara seminar nasional dan yudisium seperti ini, dan bahkan pernah menjadi Suveyor Bank Indonesia.
Walau banyak mengikuti organisasi sana sini, Valen tetap memprioritaskan kuliah sebagai pencapaian utamanya. Ia mengatakan jika kegiatan organisasi memang diikuti ketika ada selang waktu saja dan berpesan kepada mahasiswa agar tak mengambil jam kuliah untuk kegiatan lain.
“Organisasi untuk selang waktu aja, contohnya habis kuliah atau hari libur bingung mau ngapain, aktif aja organisasi, tapi jangan misal nih kalian ada organisasi terus dipaksain dijam pelajaran….itu salah yaa,” pesannya.
Reporter: M. Iqbal
Penulis: Aditia Inggit P.
Foto: Rivansyah