Bandar Lampung, Rabu (18/12/24)
Kampus Universitas Lampung (Unila) dipenuhi aktivitas semarak pada tanggal 15 Desember 2024 lalu. Acara Proteksi Unila 2024, yang dengan bangga mempersembahkan “Pameran Kewirausahaan NextGen: Membangun Masa Depan,” sukses digelar. Pameran ini menampilkan kewirausahaan mahasiswa Unila, menyediakan platform bagi mereka untuk meluncurkan produk, berkompetisi memperebutkan penghargaan, dan mendapatkan pengalaman berharga di dunia bisnis. Acara sehari penuh ini, yang diadakan di Gedung GSG Universitas Lampung, berisi rangkaian kegiatan padat, mulai dari persiapan pagi hingga upacara penutupan malam hari.
Pameran ini merupakan kerja sama Unila dan berbagai organisasi pendukung, termasuk LPPM Universitas Lampung dan Wirausaha Merdeka, bertujuan untuk membina bakat kewirausahaan mahasiswa. acara senam kelompok, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, puncak pertemuan bisnis, kompetisi bisnis, dan pameran inovasi produk. Banyak sponsor, termasuk RDCA dan berbagai bisnis lokal, berkontribusi pada kesuksesan acara tersebut.
Hari dimulai lebih awal, dengan persiapan dimulai pukul 06.00 WIB. Rayhana Qurrota Aini, salah satu mahasiswa peserta, menggambarkan kesibukan pagi hari.
“Persiapan dari pukul 06.00 hingga 07.00 WIB sangat penting. Bagi kelompok yang belum menyelesaikan dekorasi stan, masih ada waktu satu jam untuk menyelesaikan semuanya dan mempersiapkan produk mereka. Kami benar-benar berusaha memanfaatkan waktu yang ada.”
Sesi pagi juga mencakup pendistribusian kupon sarapan dan validasi produk. Rayhana menjelaskan sistemnya.
“Saat peserta menyiapkan stan, panitia membagikan 15 sarapan untuk setiap kelompok. Sarapan tersebut diberikan kepada pengunjung stan yang memiliki kupon bernomor sesuai dengan nomor stan. Semua orang, termasuk panitia, peserta Proteksi, tim pengelola, dan dosen, wajib membawa kupon.” Sistem ini memastikan distribusi yang adil dan mendorong interaksi antara peserta dan pengunjung.
Sesi pagi juga mencakup validasi produk, di mana mahasiswa secara aktif mencari umpan balik dari pengunjung untuk meningkatkan produk mereka. Rayhana menekankan pentingnya fase ini.
“Kami mendorong pengunjung yang mendapatkan sarapan gratis untuk mengisi formulir umpan balik dan memberikan kritik serta saran untuk memvalidasi produk kami. Kami juga memaksimalkan waktu ini untuk mempromosikan dan menjual produk teman-teman.”
Upacara pembukaan, yang dimulai pukul 10.00 WIB, menandai dimulainya pameran secara resmi. Siang hari dipenuhi dengan serangkaian kegiatan, termasuk puncak pertemuan bisnis, di mana mahasiswa mendapatkan wawasan tentang berbagai aspek kewirausahaan. Kompetisi bisnis menyusul, menguji ketajaman bisnis mahasiswa dan kualitas produk mereka. Proses penjurian, yang berlangsung antara pukul 11.00 hingga 12.00 WIB, melihat juri menilai setiap stan dengan cermat, mengevaluasi produk, presentasi, dan strategi bisnis secara keseluruhan.
Rayhana menggambarkan puncak pertemuan dan proses penjurian.
“Selama puncak pertemuan bisnis, kami mengikuti materi yang disampaikan dengan dua anggota tetap berada di stan sementara yang lain mencari tempat duduk. Untuk penjurian, semua anggota kelompok harus berada di stan masing-masing. Juri berkeliling ke setiap stan, mengevaluasi semuanya.”
Istirahat makan siang dari pukul 12.00 hingga 13.00 WIB memberikan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan sebelum sesi sore. Rayhana mencatat pentingnya mempertahankan kehadiran di stan bahkan selama istirahat.
“Saat istirahat, ketua kelompok mengambil makan siang untuk anggota kelompoknya (lokasi pengambilan akan diinformasikan kemudian). Kami memastikan stan tidak kosong, dan jika seseorang ingin meninggalkan stan, mereka bergantian. Bahkan selama istirahat, kami mencoba untuk terus memvalidasi produk kami.”
Sesi sore berlanjut dengan sesi persiapan untuk puncak pertemuan bisnis, diikuti oleh puncak pertemuan itu sendiri, yang diakhiri dengan flash mob dan pembagian hadiah. Sesi terakhir melibatkan upacara penutupan dan pengumuman pemenang.
Acara tersebut berakhir dengan sukses, meninggalkan dampak yang abadi bagi para mahasiswa peserta. Antusiasme Rayhana sangat terasa.
“Saya sangat senang dengan Proteksi Unila. Saya belajar tentang kewirausahaan dan langsung bisa menjual produk saya. Itu pengalaman yang luar biasa, dan saya sangat menyukainya. Inisiatif Wirausaha Merdeka ini perlu berlanjut karena benar-benar membantu mahasiswa belajar menjadi pengusaha.”
Teks: Endi Muhammad Akbar AS