Bandarlampung – Selasa(07/02/23)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung resmi membuka program studi (prodi) baru S1 Bisnis Digital yang dipimpin oleh Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si selalu Ketua Program Studi. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si mengemukakan bahwa saat ini semua aspek kehidupan masyarakatnya sudah berbasis digital, atas dasar itu FEB Universitas Lampung menjawab tantangan dengan mendirikan prodi baru bisnis digital dengan tujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mempunya skill mulai dari merancang, melaksanakan hingga memikirkan peningkatan digitalisasi mulai dari pemula sampai besar seperti market place.
“Karena dari dunia bisnis pun paling leading, hampir semua bisnis konvensional beralih ke digital dan adanya perubahan perilaku dari masyarakat sebagian besar preferable berbelanja di platform berbasis digital,” Tutur Beliau, Senin (06/02/2023)
S1 Bisnis Digital sudah mulai buka pendaftaran mahasiswa baru di tahun 2023 ini dengan kuota penerimaan mahasiswa angkatan pertama yang diusulkan oleh FEB Unila yaitu 120 mahasiswa namun jumlah kuota ini belum disepakati oleh rektor dan sedang menunggu SK dari rektor. Selaras dengan kuota penerimaan mahasiswa yang cukup tinggi, saat ini FEB Unila sudah melakukan roadshow ke sepuluh SMA di Bandarlampung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim Pilar Ekonomi, untuk saat ini Program Studi S1 Bisnis Digital masih bergabung dengan Jurusan Manajemen sehingga jurusan manajemen mempunyai 2 prodi : S1 Manajemen dan S1 Bisnis Digital.
“Sebenernya di nomenklatur S1 Bisnis Digital tidak ada di manajemen tapi yang paling dekat dari segi kurikulum kurang lebih 50% mengambil dari manajemen. Atas dasar itu disepakati dalam rapat pimpinan masuknya jurusan manajemen tapi tidak menutup kemungkinan mendirikan jurusan sendiri,” jelasnya.
Disamping itu desas-desus isu di tengah mahasiswa bahwa Bisnis Digital ini dirancang untuk berdiri sebagai D4, diperjelas oleh wadek 1 FEB Unila tersebut bahwa Bisnis Digital menjadi S1 sebab Universitas Lampung adalah perguruan tinggi akademik berbeda dengan perguruan tinggi vokasi.
“Situasi tersebut dinamis dengan beberapa pertimbangan. Kampus universitas lampung adalah perguruan tinggi akademik berbeda dengan perguruan tinggi vokasi, sementara di FEB Unila belum tersedia fakultas vokasi tetapi di rencana strategis unila mudah-mudahan ada rancangan untuk membuat fakultas vokasi, sehingga semua prodi yang ada di Universitas Lampung akan bergabung dalam satu fakultas Vokasi yang terpisah dengan FEB Unila kemudian untuk menyeragamkan pertimbangan beberapa pendapat dari staf mubes memilih prodi tersebut dialihkan ke S1, dikarenakan saat ini perguruan tinggi unila adalah perguruan tinggi akademik bukan perguruan tinggi vokasi,” jelasnya.
Teks: Anatasia Lioralael.
Foto: FEB Unila.