Bandarlampung,Kamis (6/6/24)
Pemadaman listrik terjadi di sejumlah provinsi di Sumatera bagian selatan pada Selasa (4/6) dan berlangsung hingga Kamis (6/6) dini hari. Provinsi yang mengalami pemadaman yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Pemadam terjadi akibat gangguan yang menimpa Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275kv Lubuk Linggau-Lahat.
Akibat pemadaman ini sebagian besar aktivitas masyarakat terdampak, tidak terkecuali Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) serta Ujian Akhir Semester (UAS) di Unila terkhusus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Sejumlah mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung ( FEB Unila) mengungkapkan kekecewaan mereka terkait kondisi genset yang tidak dihidupkan selama jam perkuliahan. Hal ini menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah mahasiswa, terutama saat ujian akhir semester (UAS) yang berlangsung pada pekan ini.
Salah satu kejadian yang menarik perhatian adalah saat UAS mata kuliah pajak mahasiswa akuntansi angkatan 2022 bersama seorang profesor, di mana genset tidak dihidupkan. Mahasiswa dan profesor terpaksa menghadapi suasana gelap yang mengganggu jalannya ujian. Kejadian ini menimbulkan ketidaknyamanan dan ketegangan di antara peserta ujian.
“Kami UAS tidak ada lampu, sebenernya bisa saja ada lampu kan punya genset, dan saya gk tau kenapa tidak dihidupkan”, tutur Rayhana salah seorang mahasiswa yang terdampak.
Sepantauan Tim Pilar Ekonomi, banyak mahasiswa, khususnya yang tinggal di kos-kosan, menyampaikan harapan agar fasilitas pengisian daya atau pengisian ulang baterai (charging) disediakan di kampus. Keterbatasan daya baterai pada perangkat elektronik menjadi masalah serius bagi mahasiswa yang menghabiskan waktu berjam-jam di kampus.
“Ya harapnya sih ada listrik itu di kampus biar kami bisa isi daya handphone”, tambahnya.
Menanggapi permasalahan ini,Faiq seorang mahasiswa akuntansi juga mencatat bahwa genset baru dihidupkan ketika dosen akan melakukan absensi pada jam 8-9 pagi dan jam 4-5 sore. Keadaan ini menunjukkan bahwa genset hanya diaktifkan pada saat-saat tertentu, bukan selama jam perkuliahan yang berlangsung sepanjang hari.
“Saya liat genset hidup saat jam absen dosen aja, gak tau yah kenapa gak hidup pas jam kuliah”, ungkapnya.
Ketidaknyamanan akibat kondisi genset yang tidak dihidupkan selama jam perkuliahan menjadi perhatian serius bagi mahasiswa Unila. Hal ini tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar, tetapi juga memengaruhi kenyamanan dan konsentrasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akademik, terutama saat menghadapi ujian.
“Iya kuliah tergantung, malah kami akuntansi 2022 banyak yang sudah UAS kemarin itu terganggu”, ungkap Lusmelia salah seorang mahasiswa dalam wawancara kami.
Dalam situasi ini, Lusmelia Menyampaikan harapan terhadap pihak terkait, baik manajemen kampus dan fakultas maupun pihak terkait fasilitas, dapat memperhatikan keluhan dan harapan mahasiswa terkait kondisi genset.
“Ya harap saya didengarlah keluhan kami ini”, harapnya.
Teks: Endi Muhammad Akbar AS