Lampung Selatan, Jumat (09/02/24)
Kelompok KKN universitas Lampung periode 1 tahun 2024 di Desa Neglasari, kecamatan Katibung dibawah bimbingan Dosen pembimbing Lapangan Bapak Ahmad Saleh, S.H.,M.H. Dengan anggota 7 mahasiswa yaitu Ria Nitami (Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan), Dyas Kinanti, Ula Nadya Kuntari, Bella Aulia Salsabila, Dillon Andrea Putra, Rahmat Saputra, dan Riehan Arraief melakukan penyuluhan dan diskusi bersama kelompok tani mengenai Pupuk organik cair (POC).
POC merupakan salah satu alternatif bahan organik untuk permasalahan petani tentang harga pupuk yang terus naik. Penyuluhan ini dilakukan lantaran banyak keluhan dari petani mengenai harga pupuk yang semakin lama semakin tinggi. Bahan dan alat pembuatan POC yang mudah ditemukan disekitar menjadikan POC dapat menjadi alternatif baru petani selain dari pupuk kimia.
Air cucian beras yang menjadi bahan utama dalam pembuatan POC yang baik untuk pertumbuhan tanaman didukung dengan bahan lain seperti touge, gula merah, tape atau dapat diganti EM4, sisa sayur, dan garam halus. Pembuatan POC memerlukan waktu fermentasi 3 Minggu dan dapat bertahan hingga satu tahun setelah pembuatan.
Penyuluhan dan diskusi diadakan di aula balai desa Neglasari bersama dengan kepala dusun dan perwakilan kelompok tani. Dyas Kinanti (Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian) menuturkan “penggunaan POC hanya ada 2 opsi yaitu berefek pada tanaman dan tidak. Jadi penggunaan POC tidak akan membuat tanaman mati apabila berlebihan dosis, tidak seperti pupuk kimia. Dosis POC adalah 1:4 dengan air dan penggunaannya melalui cara semprot langsung ke tanaman”.
Ria (Ekonomi Pembangunan) juga menuturkan jika pupuk organik ini lebih efisien biaya dan lebih ramah lingkungan, yang dimana akan mendukung ekonomi hijau. Sementara Kepala dusun Neglasari mengungkapkan rasa senang karena para kelompok tani mendapatkan alternatif solusi dari permasalahan harga pupuk dengan bahan organik dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.