Forum Konsolidasi Mandek, Mahasiswa FEB UNILA Desak Kepastian BEM

Bandar Lampung, Senin (10/03/25)

Genap dua minggu setelah konsolidasi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) pada Senin (24/02/25), mahasiswa masih menantikan kejelasan mengenai tindak lanjut dari forum yang telah dijanjikan.

Konsolidasi yang diadakan untuk menampung dan mengeksekusi aspirasi mahasiswa FEB Unila, terutama terkait kasus salah satu Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) yang terpaksa melaksanakan pelantikan di ruang terbuka, berakhir dengan berbagai kritik terhadap BEM. Mahasiswa mempertanyakan kinerja BEM yang dinilai kurang tanggap terhadap permasalahan yang ada. Dalam forum tersebut, pihak BEM berjanji akan mengadakan konsolidasi lanjutan guna menindaklanjuti berbagai masukan dan kritik yang telah disampaikan. Namun, hingga saat ini belum ada kabar resmi mengenai kelanjutan forum tersebut.

Sejumlah mahasiswa yang sebelumnya hadir dalam forum pun mengaku kecewa dengan tidak adanya perkembangan terbaru. Salah seorang peserta konsolidasi sekaligus Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen, M. Zidan Al Zakri, menyatakan, “Perasaannya sangat menggelitik, ya. Pasalnya, BEM seakan menghilang dari sampan gerakan yang diinisiasi oleh mereka sendiri. Saat itu, kami memberikan tuntutan balik terhadap BEM bahwa kasus yang dibawa haruslah jelas dan ideal. Jangan sampai kita berteriak maling, sedangkan korbannya tidak merasa kehilangan—terkhusus kepada Ormawa yang terkena imbas.” Zidan juga menambahkan bahwa akibat ketidakjelasan tersebut, HMJ Manajemen memutuskan untuk Walkout (keluar) dari forum konsolidasi.

Senada dengan zidan, salah seorang peserta lain, Akbar Rafa Niagara, perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Menyatakan, “Konsolidasi BEM kemarin hanya seperti formalitas belaka, BEM masih kurang maksimal dalam mempersiapkan sehingganya konsolidasi ini belum mendapat kesimpulan apa-apa.” ucap Rafa.

Zidan juga menyoroti dampak dari mandeknya konsolidasi ini terhadap dinamika pergerakan mahasiswa di FEB Unila. “Bicara mengenai dampak, sebetulnya degradasi gerakan mahasiswa tentulah akan terjadi, khususnya di FEB. Namun, saya tekankan bahwa eskalasi gerakan harus tetap berjalan meskipun diorganisasi oleh kelompok kecil.” ucap Zidan.

Selain itu, ia mengungkapkan harapan agar BEM tetap melanjutkan konsolidasi lanjutan, terutama setelah pelantikan staf ahli yang diharapkan dapat memperkuat kinerja BEM dalam menjalankan fungsinya sebagai representasi mahasiswa. “Kita sama-sama tahu bahwa BEM baru saja mengadakan pelantikan staf ahli, yang mana menumbuhkan harapan. Ini akan menjadi extra power agar BEM mampu menunjukkan perannya sebagai representatif mahasiswa, yaitu dengan diadakannya konsolidasi lanjutan yang tentunya sudah jelas orientasinya untuk apa.” ucap Zidan.

Harapan akan diadakannya konsolidasi lanjutan juga datang dari peserta lain, dalam wawancara bersama Pilar Ekonomi, Rafa menerangkan harapannya agar pihak BEM dapat melanjutkan konsolidasi ini dengan membawa isu-isu baru “BEM harus mengadakan Konsolidasi lanjutan dengan persiapan yang lebih matang, terlebih ada keresahan baru yaitu pemangkasan dana kemahasiswaan besar-besaran yang pasti akan menjegal dan memperlambat ruang gerak mahasiswa khususnya para Ormawa untuk melakukan kegiatan.” Ucap Rafa.

Sementara itu, Gubernur BEM FEB Unila 2025, M. Effan Ananta, menyatakan bahwa pihak BEM memiliki rencana untuk mengadakan konsolidasi lanjutan. Namun, hingga saat ini, mereka masih berfokus pada penguatan internal organisasi guna memastikan keberjalanan kepengurusan satu periode ke depan. “Tentu BEM memiliki rencana untuk mengadakan konsolidasi lanjutan, tetapi untuk saat ini kami masih fokus untuk mempersiapkan internal dari BEM itu sendiri untuk menjalankan kepengurusan satu periode ke depan,” jelasnya.

Effan juga menyampaikan permintaan maaf kepada mahasiswa atas keterlambatan dalam memberikan kepastian mengenai forum lanjutan. “Kita paham kalau banyak yang kecewa karena belum adanya konfirmasi resmi mengenai kelanjutan dari konsolidasi tempo hari. Saya sebagai Gubernur BEM FEB Unila periode 2025 sangat minta maaf, tapi bukan berarti kita lupa atau tidak peduli dengan aspirasi dan permasalahan mahasiswa. Namun, ada beberapa hal yang harus dibereskan dulu di internal BEM FEB Unila, mengingat kepengurusan kita masih baru terbentuk. Saya harap para mahasiswa serta perwakilan Ormawa tetap memberikan dukungan kepada BEM.”

Menanggapi harapan mahasiswa terhadap staf ahli yang baru dilantik, Effan menjelaskan bahwa pihaknya masih membutuhkan waktu untuk berdiskusi dan menyusun strategi agar forum lanjutan dapat berjalan dengan lebih optimal dan terstruktur. “Terkait staf ahli yang baru dilantik kemarin, mungkin untuk konsolidasi kita masih perlu persiapan. Karena dengan dilantiknya staf ahli yang baru, kita perlu diskusi lagi dengan para staf ahli, karena mereka pasti memiliki ide dan masukan untuk membantu menangani aspirasi dan masalah mahasiswa. Dalam hal ini, ya, termasuk konsolidasi kemarin. Tetapi kita optimis akan dapat melanjutkan (konsolidasi) dengan optimal dan lebih rapi lagi.”

Ia juga menanggapi keputusan HMJ Manajemen yang melakukan walkout dari konsolidasi sebelumnya dengan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan akibat dari kesalahan dalam pelaksanaan forum yang tidak sesuai dengan jadwal dan kurangnya partisipasi peserta. “Terkait walkout-nya HMJ, hal tersebut terjadi karena kesalahan dari kami juga. Forum tidak sesuai dengan jadwal dan pesertanya juga sedikit. Kami, pihak BEM, juga menghargai pihak HMJ karena itu merupakan kesalahan dari kami juga, dan kesimpulan dari konsolidasi kemarin juga belum mencapai kesepakatan atau belum clear.”

Selain itu, dalam wawancara dengan tim redaksi UKPM-F Pilar Ekonomi, pihak BEM juga mengonfirmasi bahwa hingga saat ini konsolidasi lanjutan belum dapat dilaksanakan karena satu dan lain hal.

Hingga berita ini ditulis, pihak BEM FEB UNILA belum memberikan keterangan resmi terkait waktu pelaksanaan konsolidasi lanjutan. Mahasiswa masih menunggu realisasi janji BEM untuk menggelar forum yang lebih terstruktur dan menyeluruh dalam menindaklanjuti aspirasi yang telah disampaikan.

Teks: Aris Krisna Setiawan

Penyunting: Bagus Kadek Windu Putra dan Khadijah Raihan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *