Dibalik Aksi Bela Palestina di Lampung: UMKM Tumbuh Bersama Suara Solidaritas

Bandar Lampung, (21/04/25) 

Sekitar 4.000 massa dari berbagai elemen masyarakat memadati kawasan Tugu Adipura dalam aksi damai bertajuk Lampung Bersama Palestina Jilid 3. Aksi yang diprakarsai oleh Aliansi Lampung Bersama Palestina ini berlangsung dengan tertib dan kondusif, serta menjadi ruang perputaran ekonomi mikro bagi pedagang lokal.

Aksi Berjalan Damai di Tengah Solidaritas

Aksi yang dimulai sejak pagi hari ini diisi dengan long march dari Masjid Taqwa hingga Tugu Adipura, pembacaan doa bersama, orasi kemanusiaan, serta penggalangan dana untuk rakyat Palestina.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan sangat damai dan penuh tanggung jawab dari peserta.

“Kami tetap menghormati hak-hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Aksi ini berlangsung damai dan kami berterima kasih atas kerja sama semua pihak. Berdasarkan laporan yang kami terima, seluruh rangkaian aksi berjalan tertib. Kami juga menyiapkan angkutan bagi teman-teman yang tadi melakukan long march untuk kembali ke lokasi awal long march.” ujar Kapolres saat diwawancarai di lokasi.

Pengamanan aksi ini melibatkan lebih dari 400 personel gabungan dari Polresta Bandar Lampung, Sat Brimobda, dan Ditsamapta Polda Lampung. Penjagaan dilakukan secara humanis dan pengaturan lalu lintas bersifat situasional di sekitar lokasi aksi.

Dampak Ekonomi: Pedagang Lokal Raup Berkah

Tak hanya menjadi simbol solidaritas internasional, aksi ini juga berdampak pada ekonomi mikro masyarakat. Puluhan pedagang memanfaatkan momentum keramaian dengan menjual makanan, minuman, serta atribut bernuansa Palestina seperti syal, kaos, dan bendera.

Berdasarkan hasil pengamatan tim UKPM-F Pilar Ekonomi, terdapat setidaknya puluhan stand jualan yang berjajar di sekitar kawasan Tugu Adipura, belum termasuk para pedagang non-stand yang berjualan secara mobile atau lesehan di sektiar lokasi.

“Alhamdulillah, lewat aksi ini kami tidak hanya bisa ikut mendukung perjuangan saudara-saudara di Palestina, tapi juga merasakan manfaat secara ekonomi. Penghasilan saya hari ini meningkat drastis dibandingkan hari-hari biasa,” ujar Yanti, salah satu pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana kegiatan sosial dapat membuka ruang bagi perputaran ekonomi lokal, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Banyak warga menyambut positif suasana kekeluargaan dan kesempatan ekonomi yang tercipta selama aksi berlangsung.

Teks: Aris Krisna Setiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *