Baru Saja Pengumuman Resmi Presiden Terpilih oleh KPU, Indonesia Dihujani Ramalan Ekonomi dari Media Asing

Bandarlampung, Rabu (1/5/24)

Setelah terpilih secara resmi sebagai Presiden Indonesia yang langsung di umumkan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Prabowo Subianto dihadapkan pada ramalan ekonomi yang berasal dari media asing. Beberapa lembaga pemeringkat kredit dan media luar negeri telah mengeluarkan prediksi dan analisis terkait masa depan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden terpilih tersebut.

Salah satu lembaga pemeringkat kredit ternama, Fitch Ratings, dari Amerika Serikat, telah merilis prediksi mereka. Mereka memperkirakan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, kemungkinan tidak akan terjadi perubahan yang signifikan dalam kebijakan ekonomi. Namun, mereka mencatat adanya ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah yang telah meningkat. Meskipun demikian, Fitch Ratings memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia tetap atau sedikit di atas 5% pada tahun ini dan tahun depan.

Namun, lembaga pemeringkat ini juga mengungkapkan kekhawatiran terkait risiko fiskal yang mungkin timbul akibat janji kampanye Prabowo, seperti pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah. Fitch Ratings memperkirakan bahwa program-program ini dapat menghabiskan biaya sekitar 2% dari PDB setiap tahunnya.

“Kami melihat adanya risiko fiskal terkait dengan janji kampanye Prabowo. Meskipun program-program tersebut memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun juga harus dipertimbangkan dengan kewajiban fiskal,” kata seorang perwakilan dari Fitch Ratings.

Selain itu, media asing itu juga telah memberikan analisis dan pandangan terkait ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo. media ini menyebutkan bahwa keberhasilan Prabowo dalam membangun koalisi politik yang kuat dan dukungan yang luas dapat memberikan stabilitas politik yang positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, mereka juga menyoroti pentingnya kebijakan yang pro-investasi dan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Prabowo memiliki tugas besar untuk menjaga stabilitas politik dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Diperlukan kebijakan yang pro-investasi dan reformasi struktural yang kuat untuk mencapai hal tersebut,” kata seorang analisis ekonomi Fitch Ratings.

Dalam menghadapi ramalan ekonomi ini, pemerintah Indonesia diharapkan dapat merespons dengan bijaksana dan melaksanakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, investasi, dan kesejahteraan masyarakat.

Teks: Endi Muhammad Akbar AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *