Banjir Bandar Lampung: Pemerintah Kota Bandar Lampung Gagal

Bandar Lampung, Senin (20/1/25)

Hujan deras yang mengguyur Provinsi Lampung kembali mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah, khususnya di Kota Bandar Lampung. Bencana alam yang terjadi berulang setiap tahun ini menunjukkan kegagalan pemerintah kota dalam mengatasi masalah infrastruktur, menurut Gubernur BEM FEB Unila terpilih 2025.

“Kembali terjadinya banjir di Kota Bandarlampung menjadi cerminan kegagalan pemerintah kota dalam mengatasi masalah yang terus berulang dari tahun ke tahun,” tegas Gubernur BEM FEB Unila terpilih, M. Effan Ananta. Ia menambahkan, “Ketidakmampuan untuk melakukan pembenahan infrastruktur drainase yang memadai, pengelolaan sampah yang buruk, serta kurangnya pengawasan terhadap pembangunan yang mengabaikan tata ruang lingkungan semakin memperparah situasi ini.”

Setidaknya 19 titik di Bandar Lampung terendam banjir, antara lain Way Halim Jalur 2 Korpri, Sumur Putri (Teluk Betung Selatan), Way Laga Panjang, Simpang (PJR), WR Supratman (Gang Pancurmas), Way Lunik, Jualang (Bumi Waras), Jalan Singosari (Enggal), Jalan Hi. Aminta (Tanjung Gading), Pasar Ambon (Teluk Betung Selatan), Kota Karang (Teluk Betung Timur), Jalan Soekarno Hatta (depan PT. BA), Jalan RE Martadinata, Rajabasa Nunyai, Jalan Ahmad Yani (depan Central Plaza), Jalan WR Monginsidi Gang Rozali (belakang Hotel Grand Praba), Kelurahan Kuripan (Teluk Betung Barat), Jalan Ridwan Rais Gang Hi. Syarif, dan Gang Toyib (belakang POM Bensin Rajabasa). Informasi tambahan mengenai dampak banjir di wilayah Balam masih dihimpun.

Satu korban jiwa akibat tersengat aliran listrik dilaporkan di RT. 16 Panjang, dan satu orang hilang bernama Bahtiar, warga Kupang Teba. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian. Banjir juga melanda beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Pesawaran.

Belum ada data pasti mengenai jumlah rumah yang terendam dan kerugian materiil. Namun, berdasarkan laporan sementara, ribuan rumah terdampak. Pemerintah Provinsi Lampung dan instansi terkait tengah memberikan bantuan dan melakukan penanganan banjir. Pernyataan Gubernur BEM FEB Unila ini menjadi sorotan tajam terhadap kinerja pemerintah kota dalam mengatasi masalah banjir yang berulang. Kritik tersebut mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Teks: Endi Muhammad Akbar AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *