28 JALUR PANJAT TEBING DARI MAHEPEL UNTUK INDONESIA

Bandarlampung, Sabtu – (28/10/23)

MAHEPEL UNILA menggelar ekspedisi 28 jalur panjat tebing yang tersebar di sejumlah tebing di Lampung untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.

“Pembuatan 28 jalur panjat tebing ini sendiri memiliki alasan khusus bersamaan dengan peringatan hari sumpah pemuda, tanggal 28 Oktober 2023. Dipilihnya tebing di Lampung dikarenakan Lampung sendiri terdapat beberapa tebing alam yang memiliki karakteristik batuan tebing yang berbeda-beda dan masih belum banyak terpasang jalur pemanjatannya.” ungkap Ketua Tim Ekspedisi 28 Jalur Panjat Tebing, Sinta Anzani.

MAHEPEL UNILA merupakan organisasi pecinta alam yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

anggota tim ekspedisi 28 jalur panjat tebing ini di antaranya,Padang Latief ramadhan, Arif Irawan, Sinta Anzani , Abdullah Al-Hamasah dan Syanti. Ke-28 jalur panjat tebing yang terpasang tersebut dinamai dengan jalur Sumpah Pemuda sebagai simbol peringatan hari Sumpah Pemuda tersebut.

Sebagian besar tebing yang menjadi lokasi ekspedisi sudah tentu banyak dikenal di kalangan para pencinta alam maupun masyarakat lampung yaitu tebing kokoh yang berada di sepanjang sukarame II, Sinta menjelaskan, alasan dipilihnya tebing-tebing tersebut karena akses menuju lokasi yang mudah dan tidak jauh dari pusat kota Bandar Lampung. Dengan akses yang mudah tersebut diharapkan jalur yang kami buat bisa dipergunakan untuk aktivitas olahraga panjat tebing bagi para pecinta alam dan penggiat olahraga lainnya.

“Kita ingin lebih mempopulerkan olahraga panjat tebing bagi kelompok pecinta alam dan penggiat olahraga panjat tebing serta masyarakat lampung dan indonesia umumnya. Untuk itu lebih diutamakan dibuatnya jalur di tebing yang dekat dengan perkotaan,” jelas nya.

Menurutnya, sejak hari pertama ekspedisi pada tanggal 14 oktober hingga pada siang hari ini tepat di tanggal 28 oktober 2023 tim ekspedisi telah menyelesaikan pembuatan 28 jalur dan juga pembacaan teks Sumpah Pemuda di lokasi tebing terakhir yang berada di tebing Bakung.

“Hari terakhir ini kami menyelesaikan pembuatan sisa jalur dan ditutup dengan membacakan teks Sumpah Pemuda oleh tim ekspedisi,” jelas nya.

Nantinya, dokumentasi yang dihasilkan dapat dijadikan bahan diskusi dan metode pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami karakteristik tebing-tebing yang ada di lampung dan indonesia.

“Sejauh ini MAHEPEL UNILA salah satu dari banyak penggiat alam bebas di Lampung yang melakukan suatu ekspedisi. Namun dalam hal ini membuat 28 jalur panjat tebing untuk memperingati Sumpah Pemuda MAHEPEL berharap ke depannya banyak dari mereka yang melakukan hal seperti yang kami lakukan ini.” Jelas nya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Ekspedisi, Padang Latief Ramadhan mengaku bangga atas pencapaian yang telah dilakukan ini, terus berkiprah dalam kegiatan alam lainnya dan menjadi penyalur ide-ide yang bermanfaat bagi provinsi Lampung maupun Indonesia.

Teks | Foto : Mahepel Unila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *