Transparansi dan Evaluasi: Harapan Besar di Balik Lokakarya BEM-U 2025

Bandar Lampung, Selasa (29/04/2025)

Dalam rangka mewadahi dan mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pengawasan dan keterlibatan terhadap arah gerak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Keluaraga Besar Mahasiswa Universitas Lampung (KBM UNILA), Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lampung menggelar Lokakarya BEM-U KBM UNILA 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Pertanian Fakultas Pertanian pada Minggu (27/04) , di harapkan dapat menjadi wadah bagi BEM Universitas Lampung memaparkan program kerja sekaligus membuka ruang transparansi dan evaluasi atas rencana strategis (renstra) kepada seluruh civitas akademika.

Namun, nyatanya dari kurang lebih 48.000 mahasiswa aktif Universitas Lampung hanya kurang dari 1% mahasiswa yang turut hadir dalam acara ini, Ketua Pelaksana acara lokakarya, Muhammad Hanum Alkautcar turut menyayangkan hal ini “Sangat disayangkan, dari total sekitar 49.000 mahasiswa, namun yang hadir dalam kegiatan ini tidak mencapai satu persennya. Sehingga ke depannya, perlu ada upaya serius dari dua lembaga terkait untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dan seleruh civitas universitas lampung” ucapnya.

Sejalan dengan pernyataan ketua pelaksana ketua umum DPM-U KBM Unila, Muhammad Hari Al Fatah menyatakan pentingnya meningkatkan partisipasi mahasiswa ”Perlu adanya pendekatan personal dan emosional kepada berbagai elemen kampus agar semangat partisipasi mahasiswa dapat kembali tumbuh. Kita harus ingat, BEM dan DPM dipilih melalui pemira, sehingga suara dan kontribusinya sejatinya adalah milik mahasiswa, dan dampaknya pun kembali untuk mahasiswa itu sendiri” ucapnya.

Namun di balik itu, program kerja yang telah di sampaikan dinilai cukup baik dan berdampak bagi mahasiswa, hanya saja ada kegiatan yang bersifat internal “Dari seluruh program kerja yang telah disampaikan, saya rasa cukup baik dan berdampak bagi mahasiswa Unila, terutama terkait beasiswa dan kegiatan yang memang ditujukan untuk memberikan manfaat. Akan tetapi, yang menjadi sorotan saya adalah masih banyaknya kegiatan yang bersifat internal. Harapannya, dampak positif dari program-program tersebut tidak hanya dirasakan oleh internal BEM-U, tetapi juga dapat melibatkan seluruh elemen KBM Unila secara menyeluruh.” lanjut Hari.

Dengan adanya acara ini, di harapkan dapat terciptanya transparansi dan dialog antara Lembaga dan seluruh elemen KBM Unila. “Semoga acara ini terus diadakan setiap tahunnya sehingga dapat menjadi bentuk pengawasan dari DPM terhadap keberlanjutan lembaga eksekutif, khususnya BEM-U. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi ruang transparansi dan dialog antara BEM-U KBM Unila dengan seluruh elemen KBM Unila. Melalui acara ini, seluruh elemen kampus dapat lebih memahami serta menyadari keberadaan dan peran strategis lembaga-lembaga seperti DPM dan BEM, yang memiliki kekuatan dalam menggerakkan aspirasi mahasiswa. Dengan demikian, ketika terdapat kebijakan atau permasalahan di lingkungan Universitas, aspirasi mahasiswa dapat disalurkan secara tepat melalui lembaga kepada pihak birokrasi kampus” tutup Hari.

Teks: Aris Krisna Setiawan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *