Bandar Lampung, Rabu (18/9/24)
Provinsi Lampung tengah membuat gebrakan besar. Hingga Triwulan II 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menunjukkan performa yang mengejutkan. Setelah dihitung berdasarakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp124.690,61 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp72.361,11 miliar. Peningkatan ini menunjukkan dinamika positif dalam pengelolaan keuangan daerah, namun masih terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Namun, apakah ini cukup untuk menghadapi tantangan besar di depan?
Dalam Diseminasi Kajian Fiskal Regional di Universitas Lampung, Rabu, 11 September 2024, Nurul Fajri, S.Sos., M.T., Kepala Bidang Evaluasi dan Pembinaan Kab/Kota & Investasi BPKAD Provinsi Lampung, mengungkapkan sejumlah rencana ambisius yang akan mengubah wajah Lampung secara signifikan. “Kami tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada dampak nyata untuk masyarakat. Ketimpangan fiskal antar daerah adalah masalah besar, dan kami tidak akan diam saja,” tegasnya.
Salah satu kejutan terbesar adalah performa Kota Metro, yang berhasil mencatatkan pendapatan tertinggi di antara seluruh kabupaten dan kota, mencapai angka 71,95%. Keberhasilan ini tentunya mencerminkan keberhasilan kebijakan dan pengelolaan yang baik di Kota Metro. Namun, bukan berarti tantangan telah teratasi. Banyak daerah masih tertinggal, dengan realisasi belanja yang belum maksimal. Lampung Selatan dan Lampung Timur, misalnya, masih berjuang untuk mengimbangi.
Di Lampung Selatan, realisasi belanja daerah baru mencapai 58,72%, sedangkan di Lampung Timur, angka tersebut hanya mencapai 60,14%. Keterlambatan dalam belanja daerah ini menunjukkan adanya masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran, yang dapat berdampak pada proyek-proyek infrastruktur dan infrastruktur.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Lampung juga menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 5,2% pada Triwulan II 2024. Ini merupakan indikator yang baik bahwa perekonomian daerah sedang dalam jalur pemulihan dan pertumbuhan yang sehat.
Namun, untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini dan mengatasi ketimpangan antar daerah, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Rencana strategis juga harus diimplementasikan secara efektif, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan publik, dan dorongan untuk investasi
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Lampung dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan potensi ekonomi yang dimilikinya untuk kesejahteraan masyarakat.
Teks: Risma Amalia
Penyunting: Farras Salwa An Najah