Bandarlampung, Rabu – (23/11/22)
Membangun bisnis bukanlah hal yang mudah dilakukan, kita harus pandai mengamati kebutuhan dan selera konsumen. Maraknya bisnis thrifting atau membeli kembali barang-barang bekas dalam keadaan yang masih bagus dengan brand yang langka.
Meyta Sari, salah satu mahasiswi jurusan manajemen angkatan 2022 yang sudah menggeluti bisnis trifthing selama 1 tahun lebih mulai dari kelas 3 SMA. Pemilik akun instagram @marinishop_ tersebut mengaku pernah ditipu karena kurang teliti dalam memilih supplier.
“Ya namanya juga usaha, mungkin ujiannya ada di sini. Kalau kita gagal ya coba lagi, karena kalau langsung menyerah kita enggak akan maju”
Lain hal nya dengan Salsa, mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2018 yang baru saja lulus, kini menggeluti bisnis trifthing sejak juni 2022.
“Alasan aku pilih trifthing karna aku ngeliat pasarnya banyak banget. Aku liat sekarang tuh era fashion, yang penting mereka ganti-ganti baju tanpa ngeluarin budget lebih…”
Keduanya kompak memberikan jawaban yang hampir sama ketika ditanyai tips dan trick bagi pemula yang mau berbisnis trifthing. Hal yang harus diperhatikan menurut mereka, diantaranya niat dan jujur terkait produk yang dijual. Kemudian jangan lupa mempersiapkan modal dan mencari supplier yang terpercaya.
Selain itu, Meyta menambahkan bahwa konten foto dan video katalog yang menarik serta interaktif dapat menjadi poin plus untuk menarik perhatian customer.
Teks: David Andriansyah