Bandar Lampung, Senin (23/9/24)
Provinsi Lampung menunjukkan peningkatan minat masyarakatnya terhadap investasi di pasar modal. Data Statistik Bulanan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juni 2024 menempatkan Lampung di peringkat ke-9 nasional dengan total 310.330 Single Investor Identification (SID).
“Meskipun jumlah ini terbilang signifikan, persentase investor di Lampung masih relatif rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk di provinsi tersebut,” ujar Kepala OJK Regional 3 Sumbagsel, Tulus Tombulu.
Dominasi Kota Bandar Lampung dengan 101.725 SID menunjukkan konsentrasi investor di ibu kota, sementara daerah lain masih tertinggal. “Ini menjadi tantangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah,” tambah Tulus Tombulu.
Secara nasional, Jawa Barat memimpin dengan 2.833.968 SID, disusul DKI Jakarta dengan 1.621.147 SID.
“Dengan hanya 3,38% dari total penduduk Lampung yang berinvestasi di pasar modal, potensi pertumbuhan partisipasi sangat besar,” ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ardiansyah . Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung tahun 2022, jumlah penduduk mencapai 9.176.546 jiwa.
Peningkatan SID di Lampung menunjukkan minat yang positif, namun edukasi dan sosialisasi tentang manfaat investasi di pasar modal masih menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana memperluas akses dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat umum,” tegas Ardiansyah.
“Dengan peluang pertumbuhan investasi yang terbuka lebar, sosialisasi dan edukasi lebih lanjut dapat menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Lampung dalam dunia investasi,” tambahnya.
Teks: Mikha Valentino
Penyunting: Endi Muhammad Akbar AS