Bandarlampung, Senin – (01/06/2022)
Dewasa ini permasalahan mengenai sampah menjadi perhatian utama yang harus segera ditangani dengan benar. Karena jika tidak, sampah akan menimbulkan masalah yang sangat serius terhadap lingkungan. Salah satu cara menanggulangi pencemaran sampah ini yaitu dengan mengelola bank sampah. Hal ini lah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Fajar Baru bekerja sama dengan KSE Lampung menciptakan inovasi pengelolaan sampah melalui bank sampah. dengan adanya bank sampah ini, masyarakat akan teredukasi bahwa sampah yang terbuang ini mempunyai nilai ekonomis, dan tentunya juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Bank Sampah ini berlokasi di Desa Fajar Baru, Lampung Selatan tak jauh dari daerah Untung atau bahkan dari Unila. Antusias masyarakat disana terhadap bank sampah ini mulai berkembang. Terhitung dari bulan maret, nasabah bank sampah Desa Fajar Baru mencapai 43 nasabah. Pengelola bank sampah sendiri bersama paguyuban KSE Unila dan Polinela terus mencoba untuk memperluas jaringan nasabah kesetiap dusun diluar Desa Fajar Baru.
“Kami terus mencoba untuk memperluas nasabah ke setiap dusun itu memang butuh usaha yang lebih untuk mensosialisaikan bank sampah ini”. Kata Kevin Danilo S1 ilmu hukum “18 (Ketua Umum Paguyuban KSE Unila).
Usaha untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan cara memberikan doorprize kepada ibu-ibu yang menimbang sampah lebih dari 10 Kg. Sehingga diharapkan dengan cara seperti ini minat nasabah untuk bergabung di bank sampah makin meningkat. Nasabah dapat menyetorkan sampahnya pada hari sabtu mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Sampah yang diserahkan tersebut langsung diterima oleh pengurus kemudian dilakukan penimbangan dan disaksikan bersama oleh nasabah dan pengurus ditempat. Setelah itu sampah dimasukan kedalam gudang. Sekitar 1-2 bulanan, setelah sampah terkumpul selanjutnya dilakukan penjualan. Namun sebelumnya sampah harus di pilah terlebih dahulu secara berkala setelah penimbangan ataupun setelah penerimaan sampah dari nasabah setiap minggunya. Tahap selanjutnya sampah yang sudah dipilah kemudian dijual.
“Penjualan dilakukan saat harga sedang stabil sedangkan pada saat turun penjualan akan ditunda terlebih dahulu”. Kata Faishal Zulkarnain S1 Ilmu perikanan “19 (Ketua Pelaksana Bank Sampah).
Jenis sampah yang disetorkan nasabah tentunya tidak hanya satu atau dua jenis. Ada berbagai jenis sampah seperti: sampah plastik, logam, kardus, kertas dan sebagainya. Masing-masing jenis ini ada pabriknya tersendiri yang menerima sampah tersebut. seperti pabrik plastik, botol, Aqua gelas, dan plastik lainnya ada di jalan lintas Sumatera dan untuk sampah jenis kardus, duplex atau kertas HVS berada di campang raya, sementara itu sampah botol beling, kaleng dan sebagainya ada di Desa Fajar Baru.
Teks: M. Faris Quthb