Bandarlampung, Kamis – (01/06/23)
Amerika Serikat (AS) semakin mendekati batas utang nasionalnya, yang telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Situasi ini memicu kekhawatiran di pasar global terkait stabilitas ekonomi AS dan potensi dampaknya terhadap perekonomian dunia.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS, utang nasional saat ini mencapai angka yang mendekati batas tertinggi sepanjang sejarah, yaitu USD 31,4 triliun. Hal ini merupakan hasil dari kebijakan fiskal yang mengarah pada peningkatan belanja pemerintah, terutama dalam hal stimulus ekonomi dan program pengentasan dampak pandemi COVID-19.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Jannet Yellen memperingatkan, “Kegagalan utang kami akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan”
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah AS akan berupaya untuk meningkatkan pendapatan melalui kebijakan fiskal yang cerdas, seperti peningkatan pajak dan pengurangan belanja yang tidak efektif. Selain itu, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dianggap penting dalam mengurangi beban utang.
Namun, tantangan yang dihadapi pemerintah AS adalah mencapai konsensus di antara anggota Kongres terkait kebijakan fiskal yang diperlukan untuk mengatasi masalah utang. Perselisihan politik dapat memperlambat proses pengambilan keputusan dan menghambat langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi defisit.
Kondisi utang nasional yang mendekati batas di AS memerlukan upaya yang hati-hati dan komitmen dari pemerintah untuk mengelola situasi ini secara efektif. Dalam beberapa tahun mendatang, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah AS akan memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar global.
Sumber: CNBC Indonesia
Penulis: Yulian Herdianto